Konon, Medusa tinggal di sebuah pulau terpencil di samudra luas bersama dua orang saudara perempuannya yang disebut Gorgon. Mereka adalah monster menakutkan yang memiliki sayap hitam besar dan tubuh bersisik. Kuku-kuku jari mereka berbentuk cakar runcing dan rambut mereka adalah ular-ular berbisa yang menggeliat-geliat. Lidah dan taring mereka sangat mengerikan sehingga siapapun yang melihat mereka segera berubah menjadi batu. Dan inilah petualangan seorang pahlawan yang berhasil memenggal kepala Medusa Gorgon, seorang pendiri Mykena dan kakek buyut dari Herakles.
I. Masa kecil Perseus
Akrisius, raja Argos, menikah dengan Aganipe dan melahirkan seorang putri, Danae yang cantik. Karena ia ingin memiliki seorang anak laki-laki, maka ia bertanya kepada orakel Apollo di Delphi apa yang harus dilakukannya.
Jawaban orakel sungguh mengejutkan : "Dengarlah Akrisius, putra Abas, kau tidak akan memiliki anak laki-laki yang akan berkuasa mewarisi takhtamu, tapi di tempatmu kelak akan berkuasa seorang pahlawan yang akan dilahirkan putrimu. Akan tetapi, seperti sudah digariskan oleh Takdir, cucu laki-lakimu itulah yang akan membunuhmu!"
Akrisius sangat takut mendengar jawaban orakel, bagaimana ia bisa memastikan tak akan pernah punya cucu laki-laki? Terdorong rasa takut yang sangat, ia membangun penjara bawah tanah yang pintunya terbuat dari perunggu berat dan disana ia menyekap putrinya, Danae. Dengan cara ini putrinya tak akan pernah menikah dan karena itu tak akan pernah melahirkan anak.
Tetapi Danae sangat rupawan, bahkan Zeus--raja para dewa--pun jatuh cinta kepadanya. Dalam bentuk hujan emas Zeus masuk ke penjara Danae melalui kisi-kisi jendela dan sembilan bulan kemudian Danae melahirkan Perseus, putra Zeus dan cucu Akrisius.
Beberapa hari kemudian, Akrisius lewat di dekat sel putrinya dan mendengar tangisan bayi. Ia membuka pintu penjara dan berdiri terpaku tidak percaya ketika melihat Danae mendekap seorang bayi.
Ia berniat langsung membunuh keduanya, tetapi Akrisius tak sanggup melakukannya dan melangkah mundur. Kemudian ia menemukan rencana yang tak kalah keji, yaitu memasukkan Danae dan bayinya ke dalam sebuah kotak dan membuangnya ke laut.
Tak lama setelah itu, di Pulau Seriphos, tak jauh dari Argos, seorang nelayan yang bernama Diktis menemukan kotak kayu dalam jaringnya. Peti itu dilapis perunggu dan ditutup dengan rapat, namun Diktis dengan bersusah payah, berhasil membukanya. Dan begitu herannya ia melihat dua tubuh manusia dalam keadaan lemas dan basah kuyup, tetapi masih hidup. Mereka adalah Danae yang sedang mendekap Perseus kecil.
Diktis lalu membawa mereka ke rumahnya dan menyediakan kamar khusus untuk Danae membesarkan putranya. Saudara Diktis, Polydektes adalah raja pulau itu yang keras dan kejam. Ia membenci semua wanita dan telah bersumpah tak akan pernah menikah.Tetapi begitu melihat Danae, ia terpesona akan kecantikannya dan ingin memperistrinya. Walaupun Danae menolak, raja itu tetap bersikeras menikahinya.
Tahun-tahun berlalu, Perseus telah tumbuh menjadi pemuda gagah, sementara itu Polydektes tetap tak berhenti memaksa Danae untuk menikah dengannya. Tetapi kali ini, ia juga harus menghadapi pemuda Perseus, yang gigih membela ibunya tanpa rasa takut.
Polydektes memutuskan bahwa Perseus adalah duri yang harus disingkirkan. Maka ia memanggil semua pemuda, termasuk Perseus ke istananya dan berkata, " Aku telah memutuskan tidak akan menikahi Danae, melainkan Hippodamea, putri raja Oenomaus dari Pisa. Namun, aku tidak ingin mempermalukan diriku sendiri di depan raja Pisa yang kuat. Maka aku ingin membawa sebanyak mungkin hadiah untuknya. Jadi aku ingin agar masing-masing dari kalian menyerahkan seekor kuda untuk kuhadiahkan kepada Oenomaus."
Mereka semua setuju, hanya Perseus yang tertunduk karena ia tidak bisa memberikan apa-apa, walaupun gembira akhirnya Polydektes tidak jadi menikahi ibunya. Sebagai gantinya ia bersumpah kepada raja untuk membawakan apapun, bahkan kepala Medusa sekalipun!
"Hebat! Itulah hadiah yang kuinginkan! Pergilah dan bawakan untukku kepala Medusa dan aku berjanji tidak akan mengganggu ibumu lagi", Polydektes menyeringai licik, karena pancingannya berhasil. Tugas yang diemban Perseus bukan hanya mustahil dilakukan, namun juga akan membawa kematian karena barang siapa yang melihat Medusa Gorgon akan berubah menjadi batu selamanya. Dan dengan kepergian Perseus, Polydektes bisa mendekati dan membujuk Danae tanpa gangguan lagi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar