Dunia mistik menyajikan dua hal yang berlawanan tapi tak terpisahkan bagai dua sisi mata uang. Dua sisi tersebut adalah sisi baik dan sisi jahat. Dunia mistik hitam, begitu sisi jahat biasa dipanggil. Dunia hitam ini memperlihatkan sisi terkelam dari dunia mistik, sisi yang penuh dengan kejahatan yang mengerikan. Ilmu santet adalah salah satunya. Di belahan dunia lain, kita pernah mendengar voodoo. Santet adalah bentuk “lokal” dari voodoo dengan metode yang hampir sama meski berbeda.
Di kalangan masyarakat Jawa, banyak orang yang memilih santet sebagai jalan pintas untuk menghancurkan orang lain. Dari beragam jalan hitam yang ditempuh untuk menghancurkan orang lain, ilmu santet dipandang sebagai jalan terkejam yang bisa dilakukan seorang manusia terhadap manusia yang lain. Banyak dukun-dukun yang belajar ilmu santet hingga ke manca negara untuk kemudian mengolahnya sendiri dan menggabungkan dengan santet lokal hingga metode penangkalan santet yang mereka kirim makin kompleks dan rumit.
Dari beragam cara santet, ada beberapa hal yang paling sering dilakukan untuk “mengguna-gunai” orang yang ingin dicelakakan. Pertama-tama, sang “klien” akan memberikan “data” yang dibutuhkan oleh sang dukun. “Data” tersebut biasanya berupa tanggal lahir, netu, nama orang tua, posisi rumah, posisi tidur, termasuk tinggi tempat tidur mereka. Ada juga dukun yang meminta foto atau bahkan helaian rambut dari calon korban untuk memudahkan transfer santet mereka. Sang dukun kemudian akan menyiapkan segenap ritual untuk mengirim santet tersebut. Ada beberapa klasifikasi “sakit” karena santet.
Klasifikasi pertama adalah sang korban dibuat bingung dan cenderung linglung. Metode kedua adalah membuat sakit korban tanpa menimbulkan efek yang mematikan. Ketiga, membuat sakit korban hingga jangka waktu tertentu hingga kemungkinan besar korban jatuh miskin dan karir hancur karena tidak bisa bekerja. Klasifikasi terakhir adalah dengan membuat korban menderita parah karena sakit hingga tiba ajalnya. Cara santet terakhir ini terbilang paling kejam. Sinyalemen tak resmi menyebutkan beberapa orang dukun di Indonesia sanggup melakukan santet hingga membunuh sang korban.
Bagaimana dengan ilmu voodoo? Senada tapi tak sama dengan santet, voodoo juga bertujuan menyakiti korban dengan cara yang tidak kasat mata. Jika santet menggunakan boneka kecil dibungkus kain kafan, voodoo juga menggunakan boneka yang bisa terbuat dari bermacam material seperti kain, atau bahkan boneka jerami. Santet menggunakan jarum, silet, paku dan bermacam material berbahaya lain untuk ditusukkan ke boneka dan dikirimkan ke tubuh sang korban. Hal yang sama dilakukan pada korban ilmu voodoo. Boneka voodoo ditusuk dengan jarum pada bagian tubuh tertentu dan pada saat bersamaan sang pasien akan merasakan kesakitan pada bagian yang sama. Satu hal yang pasti adalah keduanya adalah ilmu hitam kejam yang mengerikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar